Friday, February 3, 2012

Kesaksian

Ini Adalah pengalaman pribadi dan nyata yg terjadi di dalam keluarga kami. Ditulis oleh mama saya, Tanli Andrew Jo.  Tentang Kesembuhan Kakek saya yg secara manusia mustahil tapi seperti yg kita ketahui tiada yg mustahil bagi Tuhan kita yg luar biasa. Semoga ini dapat menjadi masukkan yg berharga bagi yg membaca. Agar anda selalu mengetahui bahwa di saat yg paling putus asa sekalipun Tuhan tetap menyertai kita. Jesus bless us.    Xoxo..  Amanda Jo.

MUJIZAT MASIH ADA DALAM HIDUPKU ! 

Surabaya, 16 January 2012

Tidak lama lagi saya akan kembali berkumpul dengan suami dan anak-anak di kota Medan, salah satu sudut  pulau Sumatera yang sangat luas  nan permai (bagi saya..).

Ini hari yang sangat indah, anugerah Tuhan yang luar biasa.. Meski sedang demam flu batuk (mungkin dampak dari rasa lelah yang baru terasa, atau bisa juga karena perubahan cuaca), namun pagi ini saya dan ayah bisa  berdoa bersama, memuji Tuhan, di sofa empuk merah muda yang telah dibersihkan dengan bantuan gotong royong oleh keluarga kecil abang kandungku yang kompak dan manis-manis. Itu adalah anugerah tak terhingga, buat saya.   

Ijinkan saya yang jauh dari sempurna ini untuk berbagi pengalaman nyata dalam hidup.  Bukan karena kekuatan  atau kehebatan kami, kel.besar Ali Susanto, jika kami bisa ada seperti hari ini.. tapi karena DIA saja.. AnugerahNya yang Besar telah dinyatakan dalam kehidupan kami.. sehingga saya merasa wajib untuk berbagi..

Semata supaya kemuliaan  dan perkenanan Allah, didalam Nama Tuhan Yesus.. tidak terhenti disini, di keluarga kami, tapi juga melingkupi setiap jiwa yang membaca.  Iman dibangkitkan kembali.  Setiap hati yang  lemah, kembali bersemangat. Nantikan Tuhan.. Jangan berhenti berharap. Maju terus. Dengan berani. Tanpa Henti.    Percaya padaNya! Trusting God!    Itulah harapan saya.    Selamat membaca.   Tuhan Yesus memberkati. 

(mohon maaf  untuk gaya berbahasa saya, seenak jidat).

Beberapa bulan lalu. 

Diawali dengan vonis dokter, bahwa papa kami menderita Hepatoma, sejenis kanker hati yang tidak tersembuhkan lagi, karena begitu banyaknya nodul-nodul yang tumbuh dan telah mengeras di hati papa. Kondisi Hati papa sudah parah. Parah banget. Banget sakit. Apa pun itu namanya. Sudah tak tersembuhkan.  Prediksi dokter, jatah hidup papa tersisa sekitar + 3bulan saja.

Maka info ini segera disebarkan ke seluruh anak-anak papa,  supaya  setiap hati, bersiap hati dan jangan berharap banyak.

Berharap ?   Harapan apa ?  Apa yang bisa diharapkan ?

Harapan,bahwa papa dan mama kami memiliki iman percaya yang sama dengan kami, ke tiga anak-anaknya. Tentu saja.

Tidak ada yang benar-benar berani mengatakannya..  karena apa?

Karena.. kami, ketiga anak-anaknya (Santoso, Tanli dan Tanni) sudah di wanti-wanti..   Jangan coba-coba percakapkan tentang Tuhan Yesus, Sang Juruselamat manusia, jika masih mau datang mengunjungi papa dan mama di Surabaya. Atau lebih baik tidak usah berkunjung, tinggal pilih saja.  ( !!! )

Entah siapa yang mendengar kalimat ini pertama kali, tak ada yang jelas. Yang jelas, setiap kami dengan pikiran masing-masing.. sempat merasa ‘down’...   Bahkan saya pribadi, sempat menguras airmata didalam kamar tidur mungil saya, dengan perasaan hati yang tidak jelas..  Campur aduk. Nano nano..

Perjalanan hidup manusia  adalah perjalanan meraih tujuan, tapi kerapkali yang terjadi..tidak sepenuhnya dibawah kendali kita. Sekian kali dan sekian lama..berharap..berdoa..   Harapan itu tak kunjung kesampaian.. tak kunjung menjadi kenyataan..  tidak lurus.. tidak mulus.  Bertabur air mata.

Meskipun tidak sesuai dengan rencana hati, toh sampai juga saya ke Surabaya.. (dengan syarat dan kondisi , tapi itu tak apa-apa). Yang penting maju terus,mendekati  tujuan.  Apapun caranya.

Perjalanan hidup kita tidak selalu rata. Begitu banyak yang tidak sesuai harapan..    Bertemu dengan ayah yang sekarat,  hidup tak hidup,  mati tak mati..   Hidup tak mampu, mati tak mau.   Membuat beban hati makin berton-ton.. memberati perasaan.. Kondisi yang lemah dengan hati yang keras.. (hey, ini bukan bahasa ungkapan,kawan.. tapi memang..dalam arti sebenarnya hati/lever ayah memang sudah mengeras adanya, maka jadilah kanker hati)..  Menyedihkan.

Perjalanan hidup begitu banyak yang tidak terduga..     Tiba-tiba, Ayah mau dibawa ke Jakarta, setelah mendengar kabar dari seorang kawannya (rupanya omongan kawan masih mau didengar, hah!) bahwa ada pengobatan alternative yang tokcer didaerah Cipete, Jak-Sel (dan dengan marketing sang kawan,maka sang therapis pun makin terkesan super mengiurkan).

Mengutip kalimat bapak Eka Dharmaputera,  Abad ini abad yang aneh.. pada satu sisi, konon di katakan, ini adalah abad yang penuh dengan kemajuan. Kemampuan intelektual dan penalaran yang rasional memegang peranan. Namun..disisi lain,  klinik (alternative ) semacam itu amat laris. Bisa dikatakan, ‘bisnis spiritual’ semacam ini sedang booming.. dengan omset yang sungguh mencengangkan.. karena disana melibatkan orang” terkenal, terpelajar, berpunya..bahkan berpangkat.     

Saya bertanya-tanya dengan kuasa apakah ‘therapis’ itu menyembuhkan orang sakit ?  simak Ibrani 2:1 dikatakan disana... ‘karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus’..  (Di lain kesempatan, saya akan membahas tentang ini, tapi tidak saat ini. Saat ini saya sedang bersaksi tentang keajaiban-keajaiban yang masih nyata dalam abad ini dan terjadi dalam hidup saya).  

Saya dan abang mengikuti kehendak ayah untuk berobat alternative semata-mata karena kami mau berbakti pada orang tua sepanjang dia masih hidup, sepanjang kami masih mampu. Bukan karena kami percaya pada pengobatan itu.  Bukan.

Namun,.. dilubuk hati terdalam..kami percaya..Tuhan sedang buka jalan.. untuk dapat mencapai tujuan..  yaitu:  keselamatan dan hidup didalam Yesus.   Jadi kami menganggap ini adalah media, untuk kami mendekati tujuan.. Apapun caranya..  Apapun itu. Pantang menyerah.

... we may not be where we want to be but we're not where we used to be! don't give up we are closer than what we think ...  Singkat kata, sampailah kami (ayah, abang dan saya) di Jakarta tanggal 17 November 2011, disambut  kamar kost di Cipete, dekat sekitar pengobatan alternative tsb. Ayah mendapat kamar pribadi sendirian, dengan penyejuk ruangan yang nyaman .. cukup baik, tapi itu tetap bukan rumah sendiri.   Yang penting,perjalanan ke pengobatan bisa di raih dengan sepelemparan batu (dengan tenaga atlet pelempar lembing)... hehehe

Satu hari, dua hari sampai 1minggu.. pengobatan itu tidak terlihat hasil nyatanya.. tapi ayah ‘keukeuh’ bertahan disana.. (kami sadar, ayah masih berharap, meskipun tak ada dasar untuk berharap lagi).

Sampai pada minggu ke 2, di Jakarta, tepatnya 1 December 2011, tengah malam.. saya  terlompat kaget dari tidur malam, setelah mendengar bunyi ‘gubrak ‘.. Refleks, tanpa berpikir panjang, lari menuju kamar mandi sebelah, dan menemukan ayah tergeletak jatuh tanpa bergerak.. hanya matanya yang masih terbuka dan melihat kepada saya, yang menunjukkan masih ada kehidupan disana .  Segera saya lari lagi kekamar sebelah, untuk membangunkan abang saya.  Syukurlah abang, langsung ‘alert’..dengan kode yang saya berikan, meskipun saya tahu, dia pasti pening karena dibangunkan mendadak.

 Maka malam itu menjadi malam yang panjang, bersaudara kami berusaha membereskan semua kekacauan. Drama..dalam keheningan malam....tidak mudah, penuh perjuangan, beban dan tekanan tumpang tindih,  tapi Tuhan menyertai kami.  That’s the most important .    We thanked You, Lord !

Kami berusaha tidak menimbulkan keributan, mengingat tempat  itu adalah kost-kost an.. dengan 20kamar, yang sedang terisi penuh. (coba bayangkan, apa jadinya.. jika mereka, para penghuni kost..menemukan ada orang  sakit di tengah mereka.. sudah pasti kami akan di usir. Tanpa ragu.).

Sampai akhirnya fajar pagi mulai mengintip.. Dalam keadaan seperti itu abang saya segera mengambil keputusan yang tepat dan cepat.. Ayah harus masuk Rumah Sakit . ( Sekilas mundur, RS di Surabaya, sebelumnya sudah menganjurkan..p apa perawatan di rumah saja, supaya dapat dekat dengan keluarga dimasa akhirnya..sambil menunggu ‘saat’nya tiba.. karena tidak ada peluang untuk sembuh)..

Well, kembali lanjut.  Dengan pertimbangan beberapa hal, maka R.S. Husada, Jl. Mangga Besar, Jakarta.. menjadi rumah sakit yang dituju abang. Setibanya kami, di RS Husada, papa langsung dibawa ke ruang UGD.. yang dilanjutkan dengan memesan kamar untuk pasien  rawat inap.

Dokternya siapa?   Tiba” saya mendapatkan pertanyaan ini di UGD.     ( Ha! Pertanyaan yang tidak saya duga..)     Mana abang sedang  pergi memesan kamar di bagian administrasi, dan saya di UGD dengan ayah yang sekarat.  Nyaris terlontar:   Jesus Christ, please..

Akhirnya, dr Tedhy Djaya Ateng (Direktur RS Husada), yang menjadi rujukan dokter untuk ayah.  Rujukan dari siapa? Dari kakak ipar saya (istri abang).. dr.Tedhy.. rupanya masih kerabat dengan kakak ipar.  Dan Puji Tuhan, dia adalah seorang dokter specialis penyakit dalam.  Praise de Lord!

Bukan kuat kuasa kami, tetapi Engkau.., ya Tuhan Allah kami..  

Kembali, kami mendapatkan pesan senada dengan dokter di Surabaya, yaitu: Jangan berharap banyak pada kesembuhan papa.. karena penyakit yang sedang diderita ini, merupakan ultimatum terakhir, kepastian menuju kematian.. 

Jadi sejak awal pertemuan kami dengan dr Tedhy: kami sudah di minta untuk mempersiapkan diri untuk menerima kenyataan. Dan mengingatkan kami bahwa, akan percuma saja jika dibawa ke LuarNegri, atau berobat apapun juga.  Hanya akan menghabiskan biaya saja.  Jadi perawatan yang di berikan di RS, hanyalah perawatan memberi ‘support’ saja (tak ada pengobatan, untuk usaha kesembuhan lagi).   Tidak ada.

Malah (lebih extrim) kami mendapat potongan..bukan diskon biaya RS, tetapi:  sisa usia papa hanya tinggal hitungan hari..

Kenapa?

Karena, setelah dokter mengetahui, bahwa kotoran (feces) papa itu ternyata sudah hitam aspal, itu artinya tinggal tunggu waktu saja. Perkiraannya (berdasarkan pengalaman).. setelah papa bersih/ berhenti buang kotoran,  maka saat itu papa akan koma, yang dilanjutkan titik.

 Jadi bersiaplah..  Relakan saja..

Rela ?    Tuhan tau isi hati saya..  Tuhan maha mengetahui.. Dia tau tujuan saya datang  sampai sejauh ini, meninggalkan suami dan anak-anak di Medan..

Tuhan sedang mendidik.  Tuhan sedang berperkara dengan saya..          Apakah Dia mengasihi saya?  itu pasti.             Tuhan mendengar doa dan tangisan saya?  itu sudah pasti.                Saya dicekal, tak boleh bicara tentang DiriNya, Tuhan pun sudah pasti tau. 

Yang tidak pasti, kapan waktunya Tuhan..bertindak ? (karena ini bicara tentang  mistery waktu Nya Tuhan,  artinya bukanlah waktunya saya).. Aaaiiiiiihh..

Sungguh, Saya rindu bertemu lagi dengan papa dan mama (dan seluruh anggota keluarga besar) di surga nanti.. lalu.. Apa Tuhan tak tau itu ?  Ha! Sesungguhnya  ketika saya sedang merindu, kerinduan Tuhan lebih besar lagi !

Satu saat, Dibiarkannya saya berlutut meratap berduka,. sampai satu titik berbalik.. menjadi  tenang.. dan rela..  mengucapkan kata-kata iman. Memangkas dan membuang kalimat yang melemahkan menjadi meneguhkan/menguatkan..  Bukankah lidah kita berkuasa.. Sejak itu saya mempraktekkan iman..dalam perkataan sehari-hari..

Dari kalimat negative : ’ Ayahku berkeras hati..dia orang yang sulit.’     menjadi:  Hati ayah sedang dilembutkan .. Roh Kudus sedang bekerja...’. 

Dari kalimat apatis: ‘ah.. sudahlah, biarkan saja, jika ayah tidak mau terima Tuhan Yesus...’         menjadi :  ’Sepanjang pintu anugerah Tuhan belum tertutup, sebelum kematian menjemput... masih ada kemungkinan ayah menerima keselamatan...”.      (Semangat !!) J

Apapun caranya itu... Dimana pun berada, imani saja.  Berusaha melihat apa yang tidak terlihat.   Tidak ada yang mustahil.

Puji Tuhan, saya dikelilingi oleh suami dan anak-anak, keluarga besar serta saudara-saudara seiman.. yang selalu memberi dukungan dan doa terus menerus tanpa henti.. bahkan tentang praktek  perkataan iman pun, saya kembali diingatkan oleh seorang saudari seiman saya. Terima kasih.           Tuhan memberkati kalian semuanyaa....     Upah kalian besar di surga !!          Catat  itu  yaa !!!

Jakarta,  Sabtu  3 December 2011 

Hari yang menjadi bersejarah. Penuh makna.  Andai kami tau sebelumnya..   Mungkin kami akan berjalan bak malaikat sedari fajar menyingsing.. (Meski, kami tidak tau bagaimana cara malaikat berjalan.. konon melayang-layang).     Namun.. Syukurlah kami tidak tahu..   Sehingga kami tetap seperti manusia biasa apa adanya..   bahkan koko (abang saya) sempet-sempetnya meradang... So human, bukan ? !   

Astaga! Abang lagi senewen..kok malah bangga..  Tidak, saya tidak bangga dengan keadaan itu  (kondisi kami saat itu sudah sangat lelah)..  tapi saya bersyukur, karena kami tetap menjadi manusia biasa.  Tuhan tidak terpuji dalam kesaksian ini.. (bukan kah Tuhan mau  kita jadi anak damai ?)

Adoh, Memangnya ada apa sih?..  itu’kan..pertanyaannya.  Ada insiden.    Insiden apa?

Insiden ini terjadi,  ketika ada serombongan rohaniwan terhormat dari salah satu aliran agama dari Taiwan, yang mengunjungi papa sore itu.. Awalnya kami menerima mereka dengan baik baik.. namun lama-lama muncul sikap sebagai seorang petinggi rohani, dari seorang diantara mereka, dan sikap ini didukung oleh pengikut lainnya (tamu lainnya). (Alkitab bahkan sudah mencatat di matius 23:7  “mereka suka menerima penghormatan....” )   Mereka menilai dan menghakimi kami menurut ukuran dan kacamata mereka.    Tau apa mereka tentang kami?

Makanan papa dianggap tidak konsisten sebagai vegetarian sejati, karena terlihat adanya telur disana. Kami dianggap tidak berbakti pada orangtua..karena tidak memperhatikan makanan yg disajikan rumah sakit, dsb..dsb..dsb.    Ketika kami jelaskan bahwa itu harus ada dalam menu, karena menurut dokter, papa sudah kekurangan protein..  dan bahwa kami sudah menyampaikan ke bagian gizi R.S. bahwa papa kami adalah seorang vegetarian.. tetapi,para hakim terhormat itu tetap merasa benar, paling benar..tanpa peduli kondisi dan keadaan kesehatan papa, yang penting buat  mereka adalah aturan yang harus di ikuti.  (??)

Rupanya inilah yang terjadi selama ini, orang tua kami hidup sebagai pesakitan.. dibawah tekanan peraturan kelompok komunitas para hakim agung itu..  Hidup sehari-hari tidak lagi terasa bebas dan ceria.  Penuh penghakiman dan bukan pengampunan. (baca: Matius 23:15)

Ditekan, diatur seperti itu dalam kondisi  titik kelelahan yang sudah di luar batas kemampuan untuk tetap tegar... akhirnya lepas kendali lah..abang saya!!   Maka sore itu mejadi lebih meriah, dengan drama gratisan.. karena koko bukanlah tawanan mereka. Koko milik Kristus.. ada hak apa mereka, mau menghakimi kami, anak-anak papa. Lalu Klimaks nya apa ? hehehe.  Penasaran ?          

Yang pasti, Puji Tuhan, karena pada akhirnya kunjungan itu berakhir dengan damai..  karena ketika kami lemah..ada kekuatan Tuhan yang melingkupi kami..  ..                                

(info: papa sendiri terlihat bengong..melihat koko yang lagi ‘ngamuk’.. untung tak ada lalat  mampir kedalam mulut papa,  yang menganga lebar tak berkunci itu). Saya tidak tau, isi kepala papa saat itu. Tapi setelah saya renungkan insiden diatas, Tuhan membuka mata saya, bahwa kejadian itu bukanlah kebetulan.. Itu hanya gelombang kecil dari berkat besar yang akan kami terima...(rupanya mang iib (iblis) tau bahwa akan ada kemenangan yang terjadi, dan dia berusaha menghalangi) Ruarr Biasa..  Kunjungan pun berakhir.

Aaah, ternyata sore itu masih panjang.. karena sore menjelang malam itu, 3Dec2011.. papa Ali Susanto beberapa kali mengatakan bahwa dia sudah harus pergi (feeling kami dia sedang ‘pamitan’ pada kami). Suasana menjadi hening....................... Tiba-tiba koko bertanya:   Maukah papa di jemput oleh Tuhan Yesus..   Ajaib! Ternyata papa menjawab:  Mau!  (Ha ? mau? ) Wow!! Haleluyah !!  Ketika  ditanya, maukah papa berdoa pada Yesus, dia pun mengangguk.. dan ketika dia dituntun berdoa.. dia mengikuti kata demi kata...kalimat demi kalimat..dengan suara jelas meski pelan terdengar.  Papa berdoa iman percaya, pengakuan bersedia menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Oo..Dimuliakanlah namaMu untuk selama-lamanya, ya Tuhanku, ya Yesusku!!  

( info: papa dituntun berdoa oleh Bp. Faris (jemaat dan melayani di AbbaLove mandarin), seorang abang sepupu saya yang dapat berdoa dengan bahasa mandarin.. bahasa yang dimengerti dengan jelas oleh ayah saya.  Ini artinya.. papa menerima Tuhan Yesus dalam keadaan sadar..sepenuh hati).  Terima kasih Tuhan untuk ko Faris yang datang berkunjung sore itu ! Terima kasih..untuk hati sederhana yang bersedia di pake Tuhan...    Ah, Sujud Syukur hanya kepada Engkau saja, ya.. Bapa.

Ooo.. kami percaya..dan membayangkan... malam itu malaikat Tuhan di Sorga.. bersorak-sorak.. hiruk pikuk, penuh riuh...bersukaria..bersukacita.. karena ada seorang lagi yang diselamatkan !  (sebenarnya bukan cuma satu, tetapi dua orang, karena mama saya menyusul, pada tanggal 8 Dec 2011.. dia pun dituntun berdoa terima Tuhan Yesus).  

Dalam hal ini Firman Tuhan di  Kisah Para Rasul 16 :  31 (...”Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu) , di genapi di dalam keluarga kami.

Itu baru kisah mujizat keselamatan. Bagaimana dengan kesembuhan papa ? Karena doa saya, adalah permohonan anugerah keselamatan buat orang tua kami (papa dan mama).. saya tidak berani serakah.. karena kesembuhan adalah bonus buat saya.. (begitu saya katakan pada Tuhan)..

Eh, ternyata  Tuhan memberikan bonus itu loh! Luar biasa !  Ini kisahnya..

Malam.. tgl 3Dec, itu adalah hari sabtu..   Keesokkan nya,Minggu pagi, sebelum pergi beribadah raya di gereja, saya sempat bersaat teduh bersama dengan papa (papa masih  tidur, jadi tiap kali saya berbicara,saya berbicara pada roh nya,  saya katakan: saya berkata pada roh papa Ali Susanto..dengarlah bahwa ...bla..bla..bla.. )..   Begitulah.  (tanpa menyadari itu adalah awal dari tidur yang ‘panjang’ si papa, sejak terima Tuhan Yesus dalam kehidupannya).

Tanpa menyadari itu tidak normal, bahwa keesokkannya pun papa masih asik tidur lelap.. bahkan mendengkur (ngorok). Nah, dihari kedua (pada saat itu, jadwal mandi pagi) inilah.. suster bertanya..ketika dilihatnya papa lelap sekali tidurnya..sambil mendengkur.. “Pa..bangun... mau mandi..“  “Opa..bangun.donk..  Asik bener tidurnya.” (tetap saja papa tidak bereaksi).

Suster: sejak kapan nih si opa tidur kaya gini ? (jawab saya: sejak kemarin, sus). Suster:apa opa punya kebiasaan mendengkur kalo tidur ? (jawab saya: ya..kalo dia lagi capek aja, sih).  Lalu suster mengambil tindakan, mula mula memukul pelan pipi papa, berusaha membangunkannya.. sampai menampar dengan agak keras.. dan digoncang-goncang badannya.   Tidak Bangun!  Nah lo..    Maka ribut lah para suster, dan tiba-tiba dokter muncul pagi itu.  Pasti ada yang tidak beres.. sampai sampai ada yang memanggil dokter.  Wah, segitu genting kah ? (Karena biasanya dokter hanya datang control tiap sore saja).

Rupanya menurut mereka, itu adalah proses.. si papa mengalami koma.. dan ternyata.. papa memang tidak buang air lagi.. nappy  yang dipakainya pun masih kering.

Dokter menganjurkan untuk dipasangi selang makanan untuk papa, dengan cara dimasukan melalui hidung papa.. lalu di anjurkan dikasih oksigen, dsb.. dsb.. nya. Semula kami setuju.. tapi kemudian diingatkan oleh saudari seiman (terima kasih ya,sis),  yang juga sedang menunggu seorang pasien yang sakit, agar kami berdoa dulu,.. sebelum dimasukan selang makanan itu pada papa.    Yes, betul itu ! Tersentak  kami diingatkan kembali..untuk berdoa.   Puji Tuhan !

Akhirnya kami minta waktu, pada para suster supaya jangan dipasangi selang makanan dulu.. karena kami mau  mengambil waktu doa dulu... dan akhirnya  hari itu pun terjadi keajaiban.. Bp. Sony dari AbbaLove (mandarin), datang mengunjungi papa, lalu memberitakan firman kepada papa... dan berdoa bersama..termasuk  doa supaya papa mau menerima makanan, meskipun dalam kondisi mata tertutup terus..

Ajaib, setelah didoakan..dan pak Sony sudah pulang..  Menjelang sore, papa mau menerima segelas susu, + 250cc susu  diabetasol. Sambil terus didoakan sesendok demi sesendok saya suapkan kedalam mulutnya..dalam tiap sendokkan ada kata-kata iman, doa pengharapan.. doa ucapan syukur.. meninggikan nama Tuhan.. dalam nama Tuhan Yesus,..terima kasih Tuhan..Engkaulah kekuatan kami.. begitu terus... sampai... habis !  segelas penuh susu bisa habis! Puji Tuhan! (padahal papa masih dalam kondisi mata tertutup rapat)   Ajaib Kau Tuhan Penuh Kuasa !

Pada hari ke 3, dibangkitkan

Setelah 2 hari ‘tertidur’ dan hanya meminum 1gelas susu diabetasol, tengah malam (6 Dec, dini hari) saya menemukan pampers papa basah.. maka saya meminta suster untuk mengganti nappy..  ketika proses mengganti nappy, suster minta tissue basah.   Sambil memberikan apa yang dimintanya..saya bertanya: ..kencingnya  kuning  ya, sus..   tapi suster menjawab: ...Ini  ada feces juga..(buang air besar)..

 Hah?!! Saya terkejut luar biasa..!! Refleks saya berbalik menghadap papa, dan memperhatikan feces papa.. (baru sekali itu, saya melihat kotoran manusia dengan penuh minat, tanpa jijik)  Kenapa?  Karena, (maaf) kotoran yang selama ini dikeluarkan itu sudah hitam aspal!  Hitam pekat...! sedangkan yang dikeluarkan papa malam itu, kuning mencret.. seperti kotoran bayi...yang  hanya menerima asupan susu.  Seketika itu saya bersorak ! Halleluyah !!

Sadarlah saya... bahwa saya sedang menonton pertunjukkan spektakular supranatural... bahwa Tuhan sedang mempertontonkan kuasa Nya pada saya... ada kesembuhan yang sedang terjadi.   Bahwa mujizat itu ada.. bukanlah isapan jempol!   Bahwa mujizat terjadi dalam abad ini, dalam hidup saya, dalam hidup papa... itu nyata!  Bahwa Tuhan bukan Tuhan yang diam..Dia bergerak sesuai dengan kehendakNya, sesuai dengan waktu Nya..   Bukanlah cerita dongeng semata.  Terpujilah Engkau ya, Allah.. Ditinggikan dan dimuliakan selalu !  (Ibrani 2:4)

Segera saya bisikan ke telinga papa.. “Pa... taukah kau.. kotoranmu sudah kotoran orang hidup..bukan kotoran orang  yang menjemput kematian”   Terdengar aneh memang bahasa kalimat saya pada malam itu..(seharusnya’kan buat kalimat lebih indah, gitu ya) tapi itu lah yang dapat saya ingat dan katakan dan bisikan ke telinga papa.... (bahkan saya meneteskan airmata, sewaktu mengetik kalimat ini.. sungguh, teringat kejadian malam itu.. masih membuat saya merinding.. terharu..)      Wouw...Tuhan saya adalah Tuhan yang hidup.. Betapa bahagianya saya, mengetahui Dia bukan saja Hidup, tapi juga Nyata dalam hidupku !

Perlu di catat, kesembuhan ini adalah kehendak Tuhan.   Bukan karena saya. Bukan Tanli.   Artinya, ada rencana Tuhan dibalik semua ini. Sehingga ayah saya mendapat perpanjangan umur.    Saya tidak tau apa rencana Tuhan..kepada ayah.   Tetapi satu hal, yang saya tau, bahwa.. kisah  hidupnya  ini tidak berhenti disini.  

Lihatlah dan rasakan...  Segala sesuatu  indah pada waktuNya. Tuhan  yang mengasihi saya dan keluarga. Tuhan itu juga yang mengasihi saudara. Bersediakah saudara dipakai Nya ? Untuk Kemuliaan NamaNya ?

Perhatikan ayat berikut ini,.. Roma 9: 16-17, dikatakan:

16. ‘Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.. 

17. Sebab Kitab Suci berkata...’Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasaKu didalam engkau, dan supaya namaKu di masyhurkan di seluruh bumi’.


Tuhan sedang menantikan saudara (dan saya), untuk menjadi partner kerjaNya..  (tuaian banyak, tetapi pekerja sedikit.. Matius 9:37).

Saudara berharga dimataNya.  Alami Yesus dalam hidup saudara, bukan hanya dari kata/kesaksian orang lain, tetapi rasakan Yesus secara pribadi.   Jangan menyerah, seberat apapun masalah saudara. Percayalah itu tidak akan melampaui kekuatan kita. Sudah ditakar kok oleh Tuhan. Keep Trusting Him ! 


Tuhan Yesus memberkati.


 

Salam dari:

kel. besar Ali Susanto




No comments:

Post a Comment